ALIRAN
TENAGA (POWER FLOW) DAN (GEAR RATIO) GEAR RASIO
PADA
TRANSMISI MANUAL
A.
Front Engine Rear Drive
(FR) Drive Train
Front Engine Rear Drive
(FR) merupakan tipe sistem pemindah tenaga pada kendaraan yang memiliki sebuah
engine di depan, yang kemudian tenaga engine ditansfer ke roda belakang melalui
kopling, transmisi, propeller shaft, differential, dan poros roda belakang.
Gambar 1. Front Engine
Rear Drive
B.
Torsi
Torsi merupakan tenaga
putar mekanis yang dihasilkan oleh drivetrain. Torsi secara internasional
diukur dalam satuan Newton-meter (Nm). Supaya mobil dapat bergerak, engine
menghasilkan torsi yang disalurkan ke roda untuk berputar. Gear rasio pada
transmisi dan poros penggerak berfungsi melipat gandakan torsi engine, sehingga
kendaraan dapatr bergerak ke depan atau ke belakang dari keadaan berhenti
(diam).
Gambar 2. Ilustrasi
Penerapan Gear Rasio
Transmisi merubah torsi
engine sesuai dengan torsi yang dibutuhkan kendaraan pada setiap kondisi
pengemudian. Ketika kendaraan melaju di medan yang datar, torsi mesin sudah
mencukupi untuk membuat kendaraan melaju pada kecepatan yang tetap. Tetapi
ketika kendaraan akan bergerak dari posisi berhenti (diam) atau melaju di
tanjakan, torsi engine harus dinaikan supaya mobil dapat melaju dan menjaga
kecepatannya.
C.
Prinsip Gear Rasio
Pada peralatan teknik,
gear, rantai, dan sprocket bisa digunakan untuk merubah kecepatan putar atau
torsi pada poros output. Untuk merubah kecepatan putar poros output dengan
menggunakan gear, dapat digunakan dua buah (sepasang) gear dengan jumlah gigi
yang berbeda. Dalam sepasang gear tersebut, ada gear yang berfungsi sebagai
input putar (drive gear) dan ada gear yang berfungsi sebagai output putar
(driven gear).
Gambar 3. Prinsip Gear
Rasio
Dari gambar 3 di atas dapat
disimpulkan bahwa output (driven gear) selalu berputar berlawanan arah dengan
inputnya (drive gear). Dan bila input (drive gear) memiliki jumlah gigi yang
lebih banyak atau diameter yang lebih besar dari outputnya (driven gear), maka
putaran outputnya lebih cepat daripada putaran inputnya tetapi torsi outputnya
lebih kecil daripada torsi inputnya. Begitu pula sebaliknya, bila input (drive
gear) memiliki jumlah gigi yang lebih sedikit atau diameter yang lebih kecil
dari outputnya (driven gear), maka putaran outputnya lebih lambat daripada
putaran inputnya tetapi torsi outputnya lebih besar daripada torsi inputnya.
D.
Prinsip Aliran Tenaga
Aliran tenaga adalah
urutan transfer dari mana tenaga itu dihasilkan sampai ke mana akhirnya tenaga
itu digunakan. Secara garis besar aliran tenaga di sebuah kendaraan adalah
tenaga dihasilkan dari engine kemudian diteruskan ke kopling, transmisi,
propeller shaft, differential, kemudian poros roda, dan roda akan berputar
untuk menggerakkan kendaraan. Bila dalam sebuah transmisi sederhana, maka
aliran tenaganya mulai dari poros input kemudian diteruskan ke roda gigi input
(drive gear), roda gigi output (driven gear), kemudian akhirnya ke poros
output. Sebagai ilustrasi, dapat dilihat pada gambar 4 di bawah ini.
Gambar 4. Transmisi
Sederhana
E.
Menghitung Gear Rasio
Gear rasio adalah perbandingan jumlah gigi driven gear
dengan jumlah gigi drive gear.
Gambar 5. Gear Rasio Lebih dari
Satu Set
Bila aliran tenaga melalu lebih dari satu set (pasang)
gear, dua, atau lebih gear rasio, maka caranya adalah dengan mengalikan gear
rasio tersebut dengan gear rasio yang lain. Berikut persamaan gear rasio
berdasarkan aliran tenaga transmisi pada gambar 5.
Contoh berdasarkan
kombinasi gear pada gambar 5:
F.
Menghitung Torsi dan
Kecepatan Putar
Berdasarkan
prinsip gear rasio seperti yang telah diuraikan di atas, maka untuk menghitung
torsi pada poros output transmisi adalah sebagai berikut:
Contoh bila diketahui torsi poros input
100 Nm dan final gear rasionya 6, maka Torsi Poros outputnya sebagai berikut:
Sedangkan untuk menghitung kecepatan putaran poros
output transmisi dikarenakan mempunyai perbandingan terbalik antara torsi dan
gear rasio, sehingga persamaanya sebagai berikut:
Contoh bila diketahui kecepatan
putaran poros input 1200 rpm dan final gear rasionya 6, maka kecepatan putaran
poros outputnya sebagai berikut:
G.
Aliran Tenaga pada
Transmisi Manual 5 Kecepatan 1 Mundur Tipe FR
Gambar 6. Aliran Tenaga
Posisi Gigi 1
Gambar 7. Aliran Tenaga Posisi Gigi
2
Gambar 8. Aliran Tenaga Posisi Gigi
3
Gambar 9. Aliran Tenaga
Posisi Gigi 4
Gambar 10. Aliran Tenaga Posisi
Gigi 5
Gambar 11. Aliran Tenaga Posisi
Gigi Mundur
H.
Daftar Pustaka
1.
Anonim. Intoduction to Manual Transmission and
Tranxaxles. Toyota Technical Training. Hal. 1 – 1 sd 1 – 9.
2.
Anonim. Manual Transmission. Toyota Technical
Training. Hal. 15 – 17.
No comments:
Post a Comment